close
Banner iklan disini
PUPUK PERTANIAN DAN PETERNAKAN – Page 5 – PUPUK PHOSKA NPK

Multi Guna Desinfektan Cap Badak untuk Tanaman dan Peternakan

Multi Guna Desinfektan Cap Badak untuk Cabe Obat Jamur Tanaman Fungisida desinfektan cap badak 325 SC
Fungisida Cap badak 325 SC adalah formulasi campuran dua bahan aktif yang sama-sama berspektrum luas dan memiliki kemampuan mengurangi risiko resistensi penyakit jamur pada tanaman.
Isi Bersih Kemasan : 100 ml

Beberapa Penyakit Tanaman yang Efektif DIkendalikan Oleh Cap badak  325 SC antara lain :
Cabe, Terung : Antraknosa/Patek, Bercak Daun, Busuk Daun, Busuk Phytoptora
Tomat : Hawar Daun, Antraknosa, Bercak Kering, Busuk Phytoptora
Kacang-kacangan : Karat Daun, Bercak Daun
Kentang : Bercak Kering, Hawar Daun
Padi : Busuk Batang, Bercak Coklat Sempit, Blas Daun, Hawar Pelepah
Jagung : Bercak Daun Coklat
Bawang Merah, Bawang Daun : Bercak Ungu, Antraknosa
Melon : Busuk Buah, Busuk Daun, Busuk Batang, Embun Bulu
Semangka, Mentimun : Bercak Daun, Busuk Daun, Busuk Batang, Busuk Buah
Jeruk : Embun Tepung, Diplodia, Blendok
Kakao : VSD, Busuk Buah
Kedelai, Bunga Krisan, Kopi : Penyakit Karat, Karet Sadap
Kubis : Akar Gada, Mangga, Antraknosa, Bercak Daun
Bibit Kelapa Sawit : Bercak Daun

souce :  izzan naura

AgripesonaGresik

Logo izzannaura99

Pengukuran kadar gula dalam molase (tetes tebu) dari pabrik gula

Pengukuran Kadar Gula Dalam Molase (tetes tebu) Dari Pabrik Gula Di Lawang Dengan Menggunakan Polarimeter Berbasis Komputer. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Sutrisno M.T (II) Sujito S.Pd M.Si Kata Kunci Molase Gula Polarisasi Molase (tetes tebu) merupakan hasil samping dari industri pengolahan gula yang masih mengandung gula cukup tinggi. Kandungan gula dalam molase merupakan sukrosa berkisar 48 55% sehingga merupakan bahan baku yang cukup potensial untuk pembuatan etanol (Prescott Dunn 1959). Molase merupakan hasil samping pembuatan gula industri yang biasa memanfaatkan adalah pabrik alkohol dan MSG. United Molases mendefinisikan molase sebagai end product pembuatan gula yang tidak mengandung lagi gula yang dapat dikristalkan dengan cara konvensional (United Molasses Olbrich 1973). Molase yang merupakan by product yang dihasilkan dari sisa proses produksi gula berwarna coklat dan berbentuk cairan kental. Bahan ini tidak dapat dihilangkan warnanya meskipun sudah mengalami pengenceran atau penambahan zat aditif (Widyanti Emmanuela Maria.2010). Apabila menggunakan alat polarimeter manual akan menghabiskan banyak waktu dan daya. Berdasarkan hal tersebut maka yang terjadi diatas perlu adanya penelitian untuk membandingkan antara tetes tebu (molase) yang diambil dari pabrik gula di Lawang dengan teori yang sudah dipaparkan di atas dengan menggunakan alat polarimeter yang berbasis komputer sehingga dapat diketahui berapakah unsur gula dalam tetes tebu (molase). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar gula dalam molase (tetes tebu) dari pabrik di Lawang dengan menggunakan polarimeter berbasis komputer. Pengukuran kadar gula pada larutan gula dan air dengan variasi konsentrasi dilakukan untuk mendapatkan persamaan garis linier dari grafik antara konsentrasi dan sudut putar untuk diimplementasikan pada sample Molase (tetes tebu) yang diambil dari pabrik gula di Lawang Kabupaten Malang. Proses pengukuran gula dalam molase (tetes tebu) tidak dapat dilakukan tanpa adanya pengenceran hal ini disebabkan oleh sifat molase (tetes tebu) yang kental dan warna coklat kehitaman sehingga dilakukan pengenceran sebesar 21 kali agar dapat ditembus oleh laser dari polarimeter berbasis komputer. sebagai acuan awal gula digunakan sebagai dasar dari pengukuran kadar gula dalam molase (tetes tebu). Hasil menunjukkan bahwa pengukuran menggunakan polarimeter berbasis komputer dari hasil molase (tetes tebu) yang diencerkan adalah sebesar 6 4% kemudian dilakukan penghitungan bahwa dalam larutan hasil pengenceran molase (tetes tebu) didapatkan hasil 7 18 gram dalam setiap 105 gram larutan air dan molase (tetes tebu). Dari hasil ini kemudian dimasukkan dalam persamaan persentase dari molase (tetes tebu) murni didapatkan 59%. Dengan demikian data tersebut diatas menunjukkan bahwa konsentrasi molase (tetes tebu) dari pabrik gula di Lawang menunjukkan konsentrasi yang lebih tinggi daripada rata-rata tetes tebu dari pabrik gula lain yaitu sebesar 48-55%.

souce :  izzan naura & izzannauraa